Saat matahari mulai terbenam, seorang kawan datang menjemput menemani saya mencari Congyang. Kami berkelana mengelilingi kota.Setibanya di depan gerbang, yang tampak hanyalah bangunan lusuh dengan dinding-dinding yang sudah mengelupas rapuh. Dari sini terlihat pula pakaian-pakaian basah yang dijemur di pinggir jendela lantai dua. Itu adalah penanda